Semoga Terus Menginspirasi: Jejak Perjuangan Sr. Laurentina Suharsih Melawan Perdagangan Manusia
Keteguhan hati Sr. Laurentina Suharsih menjadi nyala harapan bagi para korban perdagangan manusia. Melalui karya dan pelayanannya, Sr. Laurentina tak hanya menyuarakan keadilan, tetapi juga hadir secara nyata bagi mereka yang terluka oleh kejahatan ini. Ia memberikan pendampingan, membangun kesadaran masyarakat, hingga mendorong perubahan kebijakan untuk memutus rantai perdagangan manusia dari akarnya.

Rangkuman artikel:
Sr. Laurentina Suharsih, anggota Kongregasi Suster-Suster Penyelenggaraan Ilahi, telah aktif lebih dari satu dekade dalam pelayanan melawan perdagangan manusia di Indonesia. Ia menjabat sebagai koordinator Justice Peace Integrity of Creation (JPIC) dan menerima Lifetime Achievement Award dari pemerintah Indonesia atas dedikasinya dalam pelayanan ini.
Pelayanannya dimulai pada tahun 2011 saat ditugaskan di Timor Barat, NTT, setelah bertemu dengan seorang korban perdagangan manusia. Untuk memperkuat pengetahuannya, Sr. Laurentina belajar isu sosial-politik di Jakarta pada tahun 2014 dan memperdalam pengalamannya bersama komunitas Sahabat Insan, yang dipimpin oleh Pastor Jesuit Ignatius Ismartono, serta Migrant Care.
Ia bekerja sama lintas iman, termasuk dengan para pendeta Protestan dari GMIT seperti Pdt. Emmy Sahertian dan Pdt. Paoina Bara Pa. Kini, ia juga terlibat dalam Komisi Keadilan dan Perdamaian serta pelayanan pastoral bagi para migran, mengedukasi masyarakat dan memperjuangkan hak-hak korban.
Julukan "suster kargo" diberikan media lokal karena sering terlihat menunggu kedatangan peti jenazah para pekerja migran yang pulang dalam kondisi meninggal dunia. Meski berat, Sr. Laurentina tetap setia menemani keluarga korban.
Ia menyampaikan harapan agar pemerintah dan gereja lebih serius dalam menangani isu perdagangan manusia. Ia juga menegaskan pentingnya iman dan relasi spiritual dalam menopang pelayanannya, dengan motto: “Tuhan ada di sini. Cukup bagiku.”
Baca kisah selengkapnya di sini:
Sr. Laurentina Suharsih: Awarded for her anti-trafficking work