98 PMI Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 9 Bulan, Paling Banyak di Malaysia

98 PMI Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 9 Bulan, Paling Banyak di Malaysia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "98 PMI Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 9 Bulan, Paling Banyak di Malaysia", Klik untuk baca:  http://regional.kompas.com/read/2021/09/30/221226478/98-pmi-asal-ntt-meninggal-di-luar-negeri-dalam-9-bulan-paling-banyak-di

Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Dheri Agriesta

KUPANG, KOMPAS.com - Dalam rentang waktu sembilan bulan, yakni Januari hingga September 2021, sebanyak 98 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di luar negeri. Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kupang Siwa mengatakan, dari 98 PMI tersebut, hanya satu orang yang memiliki dokumen lengkap. 

"Sebagian besar PMI yang meninggal itu nonprosedural atau tidak memiliki dokumen kerja yang sah," ujar Siwa, kepada Kompas.com, Kamis (30/9/2021). Siwa memerinci, dari 98 PMI yang meninggal tersebut, 95 di antaranya berkerja di Malaysia. Sedangkan tiga orang bekerja di Taiwan, Brunei Darussalam, dan Jerman. "Hanya satu PMI yang memiliki dokumen yang sah, yakni PMI yang bekerja di Jerman," ujar Siwa.

Berdasarkan data yang diperoleh, lanjut Siwa, jumlah PMI yang meninggal paling banyak berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan yakni 17 orang. Kemudian, Kabupaten Malaka 15 orang, Kabupaten Flores Timur 11 orang, Kabupaten Kupang delapan orang, Kabupaten Ende tujuh orang, Kabupaten Timor Tengah Utara enam orang. Selanjutnya, Kabupaten Manggarai dan Belu masing-masing empat orang. Kemudian, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada,Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Sumba Barat, masing-masing tiga orang.

Kota Kupang, Kabupaten Sikka, Kabupaten Rote Ndao dan Sumba Timur, Manggarai Timur, masing-masing dua orang. Kemudian, Kabupaten Sabu Raijua Kabupaten Alor dan Sumba Barat Daya masing-masing satu orang. "Mereka yang meninggal di Malaysia itu penyebabnya karena sakit dan kecelakaan," kata Siwa.

Siwa menyebutkan, sebagian besar PMI yang meninggal adalah laki-laki, dengan jumlah 68 orang. Sedangkan PMI perempuan 30 orang. "Semua PMI itu sudah dipulangkan ke kampung halamannya dan difasilitasi oleh BP2MI Kupang," ujar dia.